aku belom siap, mmmmm mungkin ga akan pernah siap, untuk dengerin semua unek uneknya. karena itu akan terlalu menyedihkan.
setelah peristiwa pertengkaran ku dengan ganang tadi pagi, aku mulai mengajari ganang bekerja, supaya dia bisa tahu, bahwa meskipun dia buta, dia tetap bisa membantuku bekerja
tapi mungkin sekarang bukan waktu yang tepat.
saat aku menawarkan bantuan opada Mak Imah penjual nasi goreng, tiba tiba hujan deras mengguyur.
aku menuntun ganang pelan pelan takut dia tergelincir. akhirnya, kami basah kuyup. mau tak mau kami harus berusaha mengeringkan pakaian kami satu satu nya ini agar cepat kering agar kami gak masuk angin.
saat ini kamu duduk berteduh di warteg mang Jojo. aku mengusap usap lengan ganang, melihat dia menggigil pelan.
Mang Jojo itu penjual paling baik dan ramah diantara yang lain, dia sering sekali memperbolehkan aku mencuci piring kotor dan memberi ku nasi dan lauk. tapi bukan nasi bekas. sayangnya mang Jojo tak bisa sering sering membantu dan memperbolehkan kami bekerja disana, karena Wartegnya pun agak sepi sehingga penghasilannya pun sedikit. jadi aku hanya bekerja disana saat pelanggan warteg sedang ramai.
melihat Ganang mulai menggigil dan gemetaran, aku masuk ke warung .
"Mang Jojo, boleh pinjam lap? Ganang kedinginan mang..." kataku sambil menunduk dan bersin. aku sepertinya pilek. tapi mau bagaimana lagi? punya uang untuk beli obat saja tidak.
"oh yaya, suruh Ganang masuk, nak" kata mang Jojo sambil mengambil lap dari laci.
"ini"
"makasih mang.." ucapku.
setelah menuntun ganang untuk masuk ke warung dan menghangatkan diri, aku mengelap rambutnya hingga lumayan kering, lalumenyuruhnya ,melepas bajunya.
"gamau ah, ganang malu"
"yaampun ganang, kamu kan cowok"
"gamau"
"ayooo, ntar kamu sakit"
"nggak"
"ayo, sayang?" aku memperlembut suara.
"hm"
akhirnya ganang mau. kulepas baju kucelnya lalu kuperas hingga kering ku kibas kibas sebentar dan ku pakai lagi>
"kamu gak pernah ganti baju ta nduk?" ucap mang jojo heran sambil memperhatikan baju kami yang kucel.
"mau ganti baju bagaimana mang? ini baju kami satu satunya"
"dimana orang tua kalian?"
"meninggal" jawab Ganang dengan tatapan mata kosong
hening.
"hm,, mengapa kamu gak masuk panti asuhan, nduk?"
"apakah kami bisa masuk panti asuhan?"
"lho ya jelas bisa," kata Mang Jojo dan terbatuk sebentar lalu melanjutkan, "mari, nanti sehabis warung tutup, mang anterin ya"
"terimakasih mang" ucapku dengan perasaan bersyukur bisa mengenal orang sebaik dia.
kenapa ya dari dulu aku gak kepikiran masuk panti?
-to be continued :p
0 komentar:
Posting Komentar